Rabu, Desember 04, 2013

Kelas XI BAB 3 MEMAHAMI PERINTAH KERJA TERTULIS DALAM KONTEKS BEKERJA


MEMAHAMI PERINTAH KERJA TERTULIS
DALAM KONTEKS BEKERJA

A. Mengenal Bentuk Perintah Kerja Tertulis
Banyak bentuk aturan atau petunjuk yang dapat ditemukan dalam kehidupan kita. Baik di lingkungan rumah tangga, sekolah, masyarakat, di tempat pekerjaan, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Bentuk perintah dapat disampaikan secara lisan ataupun tertulis. Perintah lisan biasanya menuntut respon/tindakan langsung sehingga muncul variasi kalimat perintah, sedangkan bentuk perintah tertulis umumnya bersifat tidak langsung.

Dalam dunia kerja, perintah sudah menjadi bagian keseharian dalam proses kerja sekaligus menjadi jaminan keberlangsungan kerja yang diwarnai oleh pola hubungan manusia secara hierarki. Perintah sering menjadi acuan pekerjaan, bahkan roda penggerak agar manusia selalu melakukan pekerjaan karena perintah itu sendiri adalah awal tindakan atau pedoman kerja. Dalam budaya kerja, perintah dapat dimanifestasikan dalam bentukinstruksi, petunjuk, dan pedoman. Karena pekerjaan berkaitan dengan administrasi dan dokumentasi, bentuk petunjuk dan pedoman lebih banyak diwujudkan secara tertulis dalam bentuk surat.
Berdasarkan jenisnya, bentuk perintah tertulis dapat dibedakan menjadi:
(1)  himbauan/larangan, misalnya himbauan menjadi akseptor RB, larangan membuang sampah;
(2)  petunjuk, misalnya petunjuk penggunaan suatu barang;
(3)  Peraturan, misalnya peraturan berlalu lintas, peraturan waktu berkunjung;
(4)  pedoman, misalnya pedoman penulisan karya ilmiah;
(5)  undang-undang, misalnya undang-undang tentang penyalahgunaan narkoba, undang-undang pendidikan.

B.  Model-Model Surat Berisi Perintah Kerja
Surat adalah suatu alat atau sarana komunikasi tertulis. Surat dipandang sebagai alat komunikasitertulisyang paling efisien,efektif,ekonomis, dan praktis. Selain itu, surat juga berfungsi sebagai alat bukti tertulis, alat bukti historis, alat pengingat, duta organisasi, dan pedoman kerja.
Surat yang berhubungan dengan pekerjaan disebut surat dinas atau surat resmi. Surat ini umumnya berisi informasi, ketentuan, atau perintah kerja yang dapatdijadikan pedoman bagi karyawan pada suatu lembaga,instansi, atau perusahaan. Model surat yang berisi informasi kerja atau perintah kerja, antara lain surat perintah, surat edaran, memorandum, pengumuman, dan disposisi.

1.                  1. Surat Perintah
Surat Perintah adalah surat yang berisi perintah dari pimpinan kepada bawahan yang berisi petunjuk yang harus dilakukannya. Surat perintah berlaku sementara dan berakhir setelah tugas yang diperintahkannya selesai dilaksanakan serta melaporkan hasil pekerjaan tersebut kepada pimpinan.

Surat perintah terdiri atas:
(1)  kepala surat
(2)  pembukaan
(3)  isi surat perintah
2.                 2.  Surat Edaran
Surat Edaran adalah surat pemberitahuan tertulis yang ditujukan kepada pejabat/pegawai. Surat edaran ini berisi penjelasan mengenai sesuatu hal, misalnyakebijakan pimpinan,petunjukmengenaitatacara pelaksanaan, atau peraturan perundang-undangan.
Ada dua macam bentuk dan sifat surat edaran, yaitu surat edaran umum dan surat edaran                 khusus. Surat edaran umum ditujukan kepada orang banyak atau umum. Surat edaran khusus                 ditujukan kepada orang atau pejabat tertentu dan seperti surat dinas biasa.
Surat edaran terdiri atas unsur-unsur berikut.
(1)  Kepala surat edaran bertuliskan nama perusahaan dan identitasnya.
(2)  No, hal, lampiran, tanggal surat, dan alamat tujuan surat.
(3)  Perkataan ”Edaran” biasanya ditulis di tengah
(4)  Isi surat edaran: Salam pembuka, isi surat, dan penutup surat
(5)  Kaki surat: salam penutup serta nama penanggung jawab surat edaran.

3.  Surat Pengumuman
      Pengumuman berasal dari kata ”umum”, mendapatkonfiks pe-andan bunyi sengau ng. Kata                     dasar umummempunyai arti seluruh atau orang banyak. Mengumumkan berarti memberitahukan atau             memaklumkan. Pengumuman berarti pemberitahuan kepada orang banyak tentang sesuatu masalah,               agar diketahui dan dilaksanakan oleh orang banyak yang berkepentingan. Berdasarkan sifat dan                   asalnya, pengumuman dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu seperti berikut.
     (1)  Pengumuman lisan, yaitu disampaikan secara oral komunikasi, penyampaiannya dapat melalui                         pesawat telepon atau pengeras suara (sound system).
     (2)  Pengumuman tertulis, yaitu pengumuman dalam bentuk tulisan, yang disampaikan melalui telegram,                 surat kawat, telex, surat kabar, majalah, papan pengumuman, dan lain-lain.
     (3)  Pengumuman dari instansi dan surat pengumuman bukan dari instansi.

   Surat pengumuman merupakan surat yang berisi pemberitahuan tentang masalah yang perlu                          diketahui oleh siapa saja yang berkepentingan sesuai dengan pengumuman tersebut. Surat                             Pengumuman dapat disebarkan dengan beberapa cara, di antaranya:
(1)  menyebarkannya sebagai surat edaran,
(2)  memasangnya di papan-papan pengumuman, dan
(3)  memasangnya di koran-koran sebagai iklan.

       4.  Memo atau Memorandum
       Memorandum biasa digunakan untuk surat-menyurat secara interndalam lingkungan kantor.                   Memo dibuat oleh atasan kepada bawahan atau antara pejabat yang setaraf. Isi memo singkat,                     sederhana, dan mudah agar cepat dipahami. Memo umumnya berisi peringatan, arahan, penerangan,             perintah, pertanyaan, dan lain sebagainya.
       Penulisan memo dapat ditik atau ditulis tangan. Isi memo umumnya tidak lebih dari 10 baris.                   Bagian-bagian memorandum meliputi sebagai berikut:
      a.  Ciri Bentuk
Terdiri atas dua bagian, yaitu kepala memo dan isi memo. Kepala memo berisi:
(1)        pihak yang dituju
(2)        pengirim memo
(3)        perihal memo
(4)        tanggal pengirim memo
(5)        paraf dan nama pengirim
      b.  Ciri Isi
   Isi memo disampaikan dengan bahasa singkat. Penulisan memo harus langsung menyampaikan                 pesan atau perintah dengan kalimat pendek dan tegas. Karena peredarannya yang terbatas, memo                 biasanya tidak mencantumkan identitas kantor.

      5.  Disposisi
        Lembaran disposisi adalah lembaran kertas yang disediakan oleh agendaris untuk diisi oleh                  pimpinan tentang tindak lanjut surat yang masuk. Dengan kata lain, disposisi adalah catatan berupa                saran /tanggapan/instruksi setelah surat dibaca oleh pimpinan.
        Sebagai contoh, suatu intitusi menerima surat penawaran barang oleh bagian administrasi. Surat            itu diagendakan, lalu diberi lembar disposisi. Selanjutnya, pimpinan membuat disposisi. Isi disposisi                bisa merupakanperintah untuk menolak penawaran tersebut atau memerintahkan staf yang                            bersangkutan untuk membalas surat yang isinya memesan barang-barang tersebut

.
   Disposisi dibedakan menjadi dua macam:
      (1)  disposisi langsung, yaitu disposisi yang langsung ditulis pada lembaran surat, dan
      (2)  disposisi tidak langsung, yaitu disposisi yang dituliskan pada lembaran tersendiri (lembaran disposisi).

C. Perintah Kerja Berbentuk Manual
Petunjuk penggunaan yang disebut juga manual kerja merupakan perintah bagaimana melakukan pekerjaan atau perbuatan terhadap suatu objek atau alat. Petunjuk penggunaan umumnya disediakan oleh produsen barang untuk memberi petunjuk penggunaan barang yang bersangkutan.
Oleh sebab itu, petunjuk penggunaan (manual kerja) biasanya menggunakan bahasa lugas dan mudah dipahami.
            Petunjuk penggunaan dibuat agar pengguna barang/alat dapat menggunakan barang tersebut dengan baik dan bermanfaat sesuai dengan cara kerja dan kegunaan barang tersebut. Barang-barang elektronik, seperti kulkas, televisi, telepon, mesin cuci, VCD/DVD, atau komputer perlu buku petunjuk.

D. Menindak Lanjuti Perintah Kerja Tertulis
Pada bab dua, kita telah mempelajari bagaimana menindaklanjuti perintah kerja secara lisan, misalnya instruksi dari Pembina OSIS tentang rencana menyelenggarakan Pentas Seni dalam rangka peringatan HUT sekolah. Ketua OSIS dan pengurusnya segera melakukan langkah-langkah seperti membentuk panitia, merencanakan kegiatan, merumuskan agenda kerja, struktur kerja, dan menyusun beberapa pertanyaan untuk konfirmasi.
Dalam dunia kerja, seorang pemimpin tentu sering memberikan perintah kerja, baik secara lisan maupun tertulis. Setiap karyawan ,baik sebagai atasan maupun bawahan, harus mampu memahami serta menyikapi dengan baik peraturan atau budaya kerja yang ada pada perusahaan tempat dia bekerja. Setiap menerima perintah kerja secara tertulis dalam bentuk surat atau instruksi kedinasan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan, kita harus dapat menindaklanjutinya.
Hal-hal yang perlu dilakukan saat menerima perintah kerja tertulis, ialah seperti berikut.
(1)  Membaca perintah kerja secara teliti, hati-hati, dan saksama.
(2)  Membuat catatan informasi penting dari perintah kerja tersebut.
(3)  Membuat rencana tindak lanjut berdasarkan perintah
(4)  Merancang bagan atau prosedur kerja yang diperintahkan.
(5)  Meminta konfirmasi kepada          pemberi perintah akan ketepatan rencana kerja.

RANGKUMAN
A.  Mengenal Bentuk Perintah Kerja Tertulis
Bentuk perintah tertulis dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu himbauan/larangan, petunjuk, peraturan, pedoman, dan undang-undang.

B.  Model-Model Surat Berisi Perintah Kerja
Surat adalah suatu alat atau sarana komunikasi tertulis. Surat yang berhubungan dengan pekerjaan disebut surat dinas atau surat resmi. Model surat yang berisi informasi kerja atau perintah kerja, antara lain:
1.  Surat Perintah
2.  Surat edaran, yang terdiri atas surat edaran umum dan surat edaran khusus.
3.  Surat Pengumuman yang dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
(1)  Pengumuman lisan
(2)  Pengumuman tertulis
(3)  Pengumuman dari instansi dan surat pengumuman bukan dari instansi.
4.  Memo atau Memorandum
5.  Disposisi yang dibedakan menjadi disposisi langsung dan disposisi
tidak langsung.

C.  Perintah Kerja Berbentuk Manual
Petunjuk penggunaan yang disebut juga manual kerja merupakan perintah bagaimana melakukan pekerjaan atau perbuatan terhadap suatu objek atau alat. Petunjuk penggunaan umumnya disediakan oleh produsen barang untuk memberi petunjuk penggunaan barang yang bersangkutan, seperti barang-barang elektronik TV, kulkas, VCD, atau HP.

D.  Menindak lanjuti Perintah Kerja Tertulis
Setiap menerima perintah kerja secara tertulis dalam bentuk surat atau instruksi kedinasan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan, kita harus dapat menindaklanjutinya. Tindak lanjut tersebut mulai dari membacaperintahkerjasecara teliti sampaidengan meminta konfirmasi

kepada pemberi perintah akan ketepatan rencana kerja.

0 komentar:

Posting Komentar