MENGGUNAKAN SECARA LISAN KALIMAT
TANYA/PERTANYAAN DALAM KONTEKS
BEKERJA
A. Pengertian dan Fungsi
Kalimat Tanya
Kalimat tanya
adalah kalimat yang disampaikan dengan maksud
mendapat jawaban berupa informasi, penjelasan, atau pernyataan. Jawaban atas
kalimat tanya dapat berbentuk jawaban pendek atau panjang.Kalimat tanya
berfungsi untuk meminta jawaban berupa penjelasan, untuk menggali informasi,
untuk klarifikasi, atau konfirmasi. Kalimat tanya juga digunakan untuk
tujuan-tujuan tertentu yang disebut kalimat tanya tersamar. Selain itu, ada
juga kalimat tanya yang diajukan tanpa
memerlukan jawaban yang
disebut kalimat tanya retoris. Pada pelajaran ini, macam-macam kalimat tanya
seperti itu akan kita pelajari kembali.
Perhatikan contoh
keragaman kalimat tanya berikut.
1. Apakah Anda bersedia ditugaskan di sini?
(konfirmasi)
2. Dari semua barang yang ditawarkan ini, mana
yang Anda pilih? (pilihan)
3. Di manakah alamat Anda? (menggali informasi
tentang tempat)
4. Apakah kita tidak malu menjadi bangsa yang
terkenal karena korupsinya? (retorik)
5. Siapa yang tidak hadir hari ini? (menanyakan
orang)
6. Bagaimana perasaannya, hanyalah Tuhan yang
tahu. (retorik)
7. Diakah orang yang kemarin mencarimu?
(klarifikasi)
8. Sudahkah Anda terima kiriman saya kemarin?
(konfirmasi)
9. Dapatkah Anda menyelesaikan tugas ini dengan
cepat? (menyuruh)
10. Siapakah yang tidak ingin sukses? (retorik)
B. Jenis Kalimat Tanya
Dilihat dari
pemakaian secara lisan maupun kalimat, kalimat tanya dapat dibedakan menjadi kalimat
tanya biasa, tanya retoris, kalimat tanya bertujuan untuk klarifikasi atau
konfirmasi, dan kalimat tanya tersamar.
1. Kalimat Tanya Biasa
Salah satu
ciri kalimat tanya ialah menggunakan kata tanya. Kata tanya biasanya digunakan
untuk pertanyaan yang bertujuan meminta penjelasan atau menggali informasi. Di
bawah ini adalah tabel yang berisi macam-macam kata tanya dan tujuan penggunaannya
berikut jawaban yang diinginkan oleh penanya.
Kalimat tanya
untuk menggali informasi umumnya digunakan pada saat wawancara atau dalam dialog
yang membahas tentang suatu hal. Pertanyaan diajukan kepada narasumber yang
diharapkan dapat memberikan informasi atau penjelasan yang lebih dalam sesuai
dengan yang ditanyakan.
2. Kalimat Tanya Retorik
Kalimat tanya
retorik ialah kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban atau tidak
mengharuskan adanya jawaban. Kalimat tanya retorik cenderung bersifat
pernyataan hanya untuk mencari perhatian atau bermaksud memberi semangat,
gugahan, atau kritik. Kalimat tanya retorik
sering digunakan dalam
pidato-pidato atau orasi.
Contoh kalimat tanya
retorik:
1. Saya tidak habis pikir mengapa dia menolak
penugasan itu.
2. Siapa yang bekerja keras, dialah yang akan
menjadi orang sukses.
3. Mana mungkin kita mampu membalas jasa kedua
orang tua kita.
4. Apakah kita harus kembali dijajah?
5. Bagaimana bisa tugasmu selesai, kerjaanmu
hanya bermalas-malasan.
Ciri-ciri
pertanyaan retorik:
(1) berbentuk
pertanyaan dan penegasan,
(2) terkadang
menggunakan kata tanya,
(3) tidak
memerlukan jawaban,
(4) orang
yang bertanya dan yang ditanya sama-sama mengetahui jawabannya,
3. Kalimat Tanya untuk
Konfirmasi dan Klarifikasi
Untuk
melakukan klarifikasi (penjernihan) maupun konfirmasi (pembenaran/penegasan),
kita perlu mengajukan pertanyaan yang jawabannya cukup perkataan yaatau tidak, atau yaatau bukan. Ada beberapa
hal yang menandai bentuk pertanyaan untuk konfirmasi atau klarifikasi, yaitu
seperti berikut.
1. Menggunakan informasi tanya dengan menekankan
kata-kata yang dipentingkan.
Contoh:
1. Diayang memukulmu kemarin?
2. Kalau
begitu, Bapakyang berada di belakang ini semua?
2. Menggunakan partikel –kah.
Contoh:
1. Inikahyang dinamakan cinta?
2. Anak itukahyang dicari polisi?
3. Menggunakan kata tanya apaatau apakah.
Contoh:
1. ApaBapak bersedia hadir pada acara peresmian
kantor baru?
2. ApakahAnda masih sekolah?
4. Menggunakan kata tidakatau bukan sebagai
unsur penegas.
Contoh:
1. Kamu jadi berangkat ke Bandung atau tidak?
2. Minuman ini beralkohol atau bukan?
5. Sebagai penegasan benar tidaknya, menggunakan
kata bantu: benar, betul, jadi benar,dan jadi.
Contoh:
1. Jadidia yang mendapat rangking satu?
2. Betulkamu yang mengambil uangnya?
3. Jadi benarayahnya seorang pembunuh bayaran?
4. Benardia adik kandungmu?
4. Kalimat Tanya Tersamar
Kalimat tanya
tersamar adalah kalimat yang berisi pertanyaan yang diajukan secara tidak
langsung bukan untuk menggali informasi, klarifikasi, dan konfirmasi melainkan
mengandung maksud-maksud lain.
Beberapa model kalimat
tanya tersamar antara lain seperti berikut.
a. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan memohon
Contoh:
1. Terima
kasih Anda tidak membuang sampah di sini.
2. Tidak
keberatan, kan kamu membawa koper ini?
3. Sudikah
Anda mampir ke rumahku?
b. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan meminta
Contoh:
1. Masakan
Anda kelihatannya lezat sekali?
2. Dapatkah
Anda membantu saya hari ini.
3. Bolehkah
makanan ini saya cicipi?
c. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan
menyeluruh
Contoh:
1. Saya
sangat senang jika Anda yang mengerjakan proyek ini.
2. Sebaiknya
kamu jangan berangkat sekarang.
3. Maukah
adik membantu saya menyelesaikan tugas ini?
d. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan mengajak
Contoh:
1. Bukankah
Bapak bersedia untuk menyumbangkan tenaga dan pikiran dalam kegiatan amal ini?
2. Siapkah
Anda berangkat sekarang?
3. Bisakah
membuat kopi untuk kakek?
e. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan merayu
Contoh:
1. Kamu orang
yang sangat handal dalam mengatasi berbagai masalah.
2. Tentunya
Anda yang pantas menduduki jabatan ini.
3. Siapa yang
menolak berteman dengan orang sebaik kamu?
f. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan menyindir
(mengkritik, mencela, mengejek)
Contoh:
Memang ya
pekerjaannya luar biasa sulit sehingga kamu bisa menyelesaikannya dengan cepat.
Pekerjaan semudah ini tidak bisa diselesaikan dengan benar.
g. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan
meyakinkan
Contoh:
1. Saya rasa
kamu mampu mengerjakannya hari ini?
2. Haruskah
aku bersumpah agar kamu percaya?
3. Inikah
hasil usahamu.
h. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan
menyetujui
Contoh :
1. Saya kira
kita sama-sama sependapat bukan?
2. Mana
mungkin saya menolak ajakanmu?
3. Anda
setuju dengan usulnya, kan?
i. Kalimat tanya tersamar untuk tujuan
menyanggah
Contoh:
1. Apakah
tidak lebih baik kita tanyakan dulu masalah yang sebenarnya?
2.Kamu ke
sini tidak takut dimarahi ayahmu?
3. Mengapa
kamu datang lagi ke sini?
j. Kalimat tanya tersamar untuk menawarkan
sesuatu
Contoh:
1. Boleh saya
bantu?
2. Anda
membutuhkan bantuan saya?
3. Masih
adakah yang perlu saya bawakan?
C. Mengutarakan Pendapat
dengan Kalimat Tanya yang Santun
Dalam
melakukan tanya jawab, kita perlu memperhatikan adab bertanya karena hal ini
berhubungan dengan si penanya dan pihak yang ditanya. Adab bertanya yang baik menjadi
faktor utama sebagai penentu respons pihak yang ditanya.
Teknik atau cara
mengajukan pertanyaan adalah seperti berikut.
(1) Pertanyaan yang diajukan harus relevan dengan
topik yang akan ditanyakan.
(2) Pertanyaan yang diajukan benar-benar mengesankan
keingintahuan terhadap sesuatu yang menjadi topik pertanyaan.
(3) Pilihlah kata-kata yang baik dan santun agar
mendapat respons yang baik dan mendapatkan jawaban yang memuaskan.
(4) Hindari pertanyaan yang bersifat
subjektif/pribadi.
(5) Pertanyaan yang diajukan harus bersifat
menggali informasi sebelum berlanjut ke pertanyaan yang bersifat konfirmasi
atau penegasan.
(6) Jika pertanyaan menuntut sebuah tanggapan
atau penilaian dari narasumber, ada baiknya jika pertanyaan diawali dengan kata
”menurut pendapat ...”. Misalnya, ”Menurut pendapat Bapak, bagaimana peranan pemuda
dalam memberantas penyalahgunaan narkoba?”
(7) Pertanyaan tidak bersifat memaksa, menekan,
atau cenderung bertujuan mencari kesalahan narasumber.
RANGKUMAN
A. Pengertian dan Fungsi
Kalimat Tanya
Kalimat tanya
adalah kalimat yang disampaikan dengan maksud mendapat jawaban berupa informasi,
penjelasan, atau pernyataan.Kalimat tanya berfungsi untuk meminta jawaban
berupa penjelasan, untuk menggali informasi, untuk klarifikasi, atau konfirmasi.
Kalimat tanya juga digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu yang disebut dengan
kalimat tanya tersamar.
B. Macam-Macam Kalimat Tanya
Dilihat dari
pemakaian secara lisan maupun tulisan, kalimat tanya dapat dibedakan menjadi
beberapa macam, yaitu:
(1) Kalimat tanya biasa
(2) Kalimat tanya retorik
(3) Kalimat tanya untuk konfirmasi dan
klarifikasi
(4) Kalimat tanya tersamar
C. Mengutarakan Pendapat dengan Kalimat Tanya
yang Santun
Dalam
melakukan tanya jawab, kita perlu memperhatikan adab bertanya karena hal ini
berhubungan dengan si penanya dan pihak yang ditanya. Adab bertanya yang baik
menjadi faktor utama sebagai penentu respons pihak yang ditanya. Untuk itu,
kita perlu mengetahui teknik- teknik mengajukan
pertanyaan agar tujuan kita tercapai.
0 komentar:
Posting Komentar